Rabu, 28 September 2016

PKS TENGGELAM BERSAMA? (Surat Terbuka Kepada Kader)


PKS TENGGELAM BERSAMA?
(Surat Terbuka Kepada Kader)

Ikhwan dan Akhwat sekalian,
Di partai ini, Nama saya cukup dikenal dan saya cukup senior tetapi ijinkanlah saya tidak menjelaskan identitas saya yang sebenarnya. Karena saya akan mengatakan sesuatu yang tidak akan nyaman bagi pimpinan kita yang sekarang, maka biarkan surat terbuka ini dibaca sebagai sesuatu yang ada di sekitar kita tapi kita sering diabaikan.. sebagaimana kecenderungan kita setahun belakangan ini, kita terlalu masa bodoh atau tidak berani menyatakan kebenaran apa adanya.

Saya sebetulnya yang paling tidak tahan, sebagai yang relatif senior melihat sikap kita yang apatis... sangat tidak punya sense of crisis dan memandang remeh kekacauan yang muncul setahun belakangan ini sejak kepemimpinan baru berkuasa di partai kita ini...

Saudaraku,
Kenapa kita tidak berani bertanya apa yang sedang terjadi? Bukankah kita dahulu hampir saja habis ketika partai ini dilanda bencana ketika pimpinan tertinggi ditangkap karena dituduh korupsi dan kita semua bingung tidak mengerti? Itupun kita tak banyak bertanya karena Alhamdulillah pemimpin kita yang baru mengalihkan tenaga kita untuk selamatkan diri dan membangun kepercayaan diri. Partai ini selamat dan sampai hari ini kita mendapat posisi terhormat dalam koalisi KMP.

Tetapi yang sangat disayangkan adalah berlanjutnya sikap apatis. Kalau kita tidak bertanya karena partai ini berjalan baik dan ke arah yang benar seperti yang kita pikirkan atau karena kita disibukkan oleh kerja penyelamatan seperti 3 tahun lalu wajarlah.. tetapi ini justru sikap apatis ini muncul pada saat kepemimpinan menciptakan krisis baru yang sebetulnya tidak perlu ada.

Akhirnya, kita semua dalam sandera dan pemimpin kita juga bingung tanpa arah... mereka hanya nampak punya arah karena kita tak kunjung bertanya atau kita hanya diam saja kalau pimpinan menjawab pertanyaan kita dengan mengatakan, "maaf yang itu jangan ditanya", atau "jawaban sudah ada dalam bayanat" atau "antum percaya saja" atau jawaban kekanakan-kanakan lainnya tapi kita tetap diam saja.

Saudaraku,
Sampai kapan kita biarkan keadaan ini dan apakah kita memang merencanakan tenggelam bersama? Sampai kapan kita semua membiarkan diri hidup seperti alien di tengah masyarakat yang tidak sanggup menerangkan apa-apa atas apa yang terjadi pada partai kita padahal kita juga ingin bermasyarakat dan hidup mengakar?

Terus terang kita seharusnya mengajukan semua pertanyaan ini pada para pemimpin kita dan seharusnya kita berhak mendapat jawaban yang tuntas dan memuaskan lalu kita menyampaikannya kepada masyarakat kita juga secara memuaskan.

Dan inilah pertanyaan yang ada di masyarakat kita:


Artikel Terkait